Rabu, 30 Mei 2018

KEUTAMAAN PUASA





Definisi puasa
Puasa menurut syara’ adalah mencegah diri dari makan, minum dan bersetubuh, mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, karena mengharap ridlo Allah dan menyiapkan diri untuk bertakwa kepada-Nya.
Ibnu Qudamah membagi puasa menjadi tiga:
1.        Puasa orang awam, yaitu sekedar menahan perut dan kemaluan dari keinginannya.
2.        Puasa orang khusus, yaitu menahan pandangan, lisan, tangan, kaki, pendengaran, penglihatan dan seluruh anggota badan dari perbuatan-perbuatan dosa.
3.        Puasa orang yang lebih khusus, yaitu puasanya kalbu dari keinginan-keinginan yang hina, pemikiran-pemikiran yang menjauhkan dari Allah dan menahan kalbu dari selain Allah swt secara total.
Banyak fadhilah atau keutamaan yang kita peroleh dari puasa, diantaranya:
1.    Puasa adalah seperempat Iman. Ini merupakan kesimpulan dari makna dua buah hadits yang menyebutkan: “Ash-shaumu nisfush shabri (puasa adalah separo sabar).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah) dan hadits “Ash-shobru nishful iman (sabar adalah separo iman).” (HR. Abu Nu’aim).
2.    Pahala Puasa dilipatgandakan
رُوِيَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَاكِيًا عَنْ رَبِّهِ كُلُّ حَسَنةٍ يَعْمَلُهَا إِبْنُ أَدَمَ يُضَاعَفُ لَهُ أَجْرُهَا مِنْ عَشْرَةٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِىْ بِهِ
Artinya: “Setiap kebaikan seorang hamba akan dilipatgandakan pahalanya dari 10 sampai 700 lipatan, terkecuali ibadah puasa, karena puasa adalah untuk-Ku dan aku yang akan membalasnya.” (HR. Bukhori Muslim)
3.    Bau mulut orang yang berpuasa di sisi Alloh lebih harum dibanding minyak kasturi.
4.    Orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu Rayyan.
لِلْجَنَّةِ بَابٌ يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ لاَيَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُوْنَ
Artinya: “Surga memiliki pintu yang disebut Rayyan, tidak akan memasukinya selain orang-orang yang berpuasa.” (HR. Bukhori)
5.    Orang yang berpuasa memiliki dua puncak kegembiraan.
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ إِفْطَارِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
Artinya: “Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan: gembira pada saat berbuka puasa (ketika di dunia) dan gembira ketika bertemu dengan Tuhannya (ketika di akhirat).”  (HR. Bukhori Muslim) 
6.    Puasa adalah pintu ibadah.
لِكُلِّ شَيْءٍ بَابٌ وَبَابُ الْعِبَادَةِ الصَّوْمُ
Artinya: “Segala sesuatu ada pintunya, adapun pintu ibadah adalah puasa.” (HR. Ibnu Mubarak)
7.    Puasa bisa menjadikan sehat
صُوْمُوْا تَصِحُّوْا
Artinya: “Berpuasalah maka kalian akan sehat.” (HR. Abu Nu’aim)
8.    Puasa bisa menjadi benteng
إِنَّمَا الصَّوْمُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ اَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ وَإِنِ إمْرُؤٌ قَاتَلَهُ اَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ "إِنِّى صَائِمٌ إِنِّى صَائِمٌ"
Artinya: “Sesungguhnya puasa adalah tameng, maka jika salah seorang kamu sekalian berpuasa janganlah berkata kotor dan janganlah berlagak bodoh, kalau ada seseorang yang ingin membunuh salah satu dari kamu atau berkata kotor pada salah satu dari kamu, maka katakanlah: “Saya sedang berpuasa, saya sedang berpuasa.” (HR. Muslim)
9.    Puasa bisa melebur dosa
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."  (HR. Bukhori)
10.  Puasa menumbuhkan rasa kepedulian sosial terhadap sesama.
Puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum saja, akan tetapi agar puasa kita sempurna harus menjaga dari hal-hal yang mengurangi pahala puasa. Nabi saw mengingatkan lewat haditsnya tentang hal yang dapat membatalkan pahala puasa.
خَمْسٌ يُفْطِرْنَ الصَّائِمَ الْكِذْبُ وَالْغِيْبَةُ وَالنَّمِيْمَةُ وَالْيَمِيْنُ الْكَاذِبَةُ وَالنَّظَرُ بِشَهْوَةٍ
Artinya: “Lima perkara yang dapat membatalkan (pahala) puasa adalah 1. Berkata bohong, 2. Menggunjing, 3. Adu domba, 4. Sumpah palsu, 5. Melihat dengan sahwat.” (HR. Ibnu  Adiyy)
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ اَلجُوْعُ وَاْلعَطَشُ
Artinya: “Banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan sesuatu apapun kecuali lapar dan haus.” (HR. Nasa’i dan Ibnu Majah)
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Artinya: “Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata dusta dan perbuatan sia-sia maka Allah tidak butuh (pada aktifitas) ia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhori)
Dalam mencapai kesempurnaan puasa bisa dilakukan dengan enam perkara :
1.    Mencegah mata dari melihat perkara-perkara yang diharamkan dan dimakruhkan, dan dari perkara-perkara yang bisa menghilangkan kita dari mengingat Allah swt.
2.    Mencegah lisan dari berbohong, menggunjing adu domba dan lain-lain.
3.    Mencegah pendengaran dari berbagai perkara yang di haramkan.
4.    Menjaga anggota-anggota yang lain dari perkara-perkara dosa dan tidak berbuka dengan perkara yang subhat.
5.    Tidak memperbanyak makan dari perkara halal ketika berbuka sehingga terlalu kenyang.
6.    Setelah berbuka hati harus selalu berharap agar puasa kita diterima dan takut kalau puasa kita ditolak. (Ihya’ Ulumiddin)
Sunah-sunah puasa
1.    Mengakhirkan sahur sampai akhir waktu malam, selama tidak dikhawatirkan terbit fajar.
2.    Segera berbuka puasa bila benar-benar matahari terbenam.
3.    Memperbanyak amal kebaikan, terutama menjaga shalat lima waktu pada waktunya dengan berjamaah, menunaikan zakat harta benda kepada orang-orang yang berhak, memperbanyak shalat sunat, sedekah, membaca Al-Qur'an dan amal kebajikan lainnya.
4.    Jika dicaci maki, supaya mengatakan: "Saya berpuasa," dan jangan membalas mengejek orang yang mengejeknya, memaki orang yang memakinya, membalas kejahatan orang yang berbuat jahat kepadanya; tetapi membalas itu semua dengan kebaikan agar mendapatkan pahala dan terhindar dari dosa.
5.    Berdo'a ketika berbuka puasa.
6.    Berbuka dengan kurma segar, jika tidak punya maka dengan kurma kering, dan jika tidak punya cukup dengan air. (Mukhlasin Al-Anwari/Sekretaris MWC NU 05 Kec. Comal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar